Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan
paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.
Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
- Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
- Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
Jenis Konfigurasi Routing
- Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
- Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
Dinamic
Routing, biasanya
digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing
memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan
resource komputer.
BAB II
ISI
A. Definisi Routing
Routing
adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur
yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service
requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan
jalur terpendek (the shortest path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
1. Direct Routing (direct delivery)
1. Direct Routing (direct delivery)
Paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara
langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu
melalui mesin lain atau gateway.
2. Indirect Routing (indirect delivery)
Paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain
yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan
melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin
yang dituju.
Terdapat 2 tipe routing, yaitu:
1. Static Routing
Dibentuk (dikonfigurasi
dikonfigurasi) ) secara manual oleh administrator jaringan .
Cocok untuk router yang hanya terkoneksi dengan
beberapa gateway (router tetangga tetangga) ) atau
Hanya terkoneksi dengan satu router lain ( misal
misal. Router ISP) yang membuat jaringan lokal kita konek ke internet
Informasi routing berupa berupa:
– IP Network lain yang terkoneksi dengan router kita
– IP Address (router tetangga tetangga) yang )
digunakan sebagai gateway
Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3
bagian:
1. Administrator jaringan yang
mengkonfigurasi router
2. Router melakukan routing berdasarkan
informasi dalam table routing
3. Routing statis digunakan untuk
melewatkan paket data
Langkah-langkah untuk melakukan routing statis sebagai
berikut :
a. Tentukan dahulu prefix
jaringan,subnet mask, dan address tujuan.
b. Tambahkan ke dalam tabel route
tujuan address.
c. Masukkan gateway interface atau
address next-hop yang direct routing atau terhubung secara langsung ke router
tetangga.
2. Dynamic Routing
Dynamic
routing protocol digunakan untuk untuk:
a. menambahkan network lain ke routing
table
b. menemukan network lain
c. update and maintain routing tables
d. Menemukan network lain secara
automatis
e. Router dapat menemukan network baru
dengan cara
f. saling ‘sharing routing table
information information’
B.
Konsep Dasar Routing
Routing adalah proses yang dialami datagram
untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama
pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet
terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet
dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP.
Datagram memiliki alamat tujuan paket data.
Konsep dasar dari routing
adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang
ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing
table dengan harapan menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan
kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada
kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka
router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting
untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
Ada 2 item
yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirim paket data, diantaranya:
Ø Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat
dijangkau oleh router
Ø Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan
memberitahukan bahwa jaringan atau network yang dituju dapat terhubung dengan
router.
Router akan
menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan ke
alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan
paket data. Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat
tujuan:
Ø Host Address
Ø Subnet
Ø Group of Subnet
Ø Major Network Number
Ø Group of Major Network Numbers
Ø Default Address
C. Routing Table
Table routing adalah table yang memuat seluruh
informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu
dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Routing table hanya memberikan
informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table.
Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork
atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut. Router akan memberi
rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk melewatkan paket data yang
dikirim ke alamat tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel
routing sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau diarahkan maka
router akan melakukan pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router
akan menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan informasi yang ada.
Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat
diperoleh secara static routing melalui perantara administrator dengan cara
mengisi tabel routing secara manual ataupun secara dynamic routing menggunakan
protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling bertukar
informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel
routing.
Jika data
yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai
dengan entri diatas maka paket data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan
dibuang dan pengirim data akan diberikan pesan oleh router bahwa data yang
dikirim telah di drop karena ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan
pada address source pengirim. Tabel Routing pada umumnya berisi informasi
tentang:
Tabel
routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri
rute terdiri dari IP Address. Berikut adalah field dari tabel
routing IPv4.
1. Destination
Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam
Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route
print.
2. Network Mask
Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat
IPv4 dari nilai paket yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom
ini dinamakan Netmask.
3. Next-Hop
Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di
Windows, kolom ini dinamakan Gateway.
4. Interface
Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim
kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan
sebagai interface.
5. Metric
Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi
penggunaan route sehingga menjadi route yang terbaik di antara banyak route
dengan tujuan yang sama bisa dipilih. Metric dapat menunjuk pada banyak links
di jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak
link.
PENGERTIAN ROUTER
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
CARA KERJA ROUTER
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
CARA KERJA ROUTER
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:
Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0
- Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data tersebut ke network lain.
- Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data ke network lain.
- Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan paket data tersebut ke komputer B
1.
Definisi Routing
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
- Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
- Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
- Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
- Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
·
Routing
statik adalah pengaturan routing paling
sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing
statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam
forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
·
Namun Anda tentu dapat membayangkan
bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang
jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan
untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak
sekali dan terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali!
·
Routing
dinamik adalah
cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding
table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing
yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya.
Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan
mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik
adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
·
Berikut
ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing.
·
Perbedaan routing statik dan routing dinamik
·
Routing
Statik
|
Routing Dinamik
|
Berfungsi
pada protokol IP
|
Berfungsi
pada inter-routing protocol
|
Router
tidak dapat membagi informasi routing
|
Router
membagi informasi routing secara otomatis
|
Routing
tabel dibuat dan dihapus secara manual
|
Routing
tabel dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router
|
Tidak
menggunakan routing protocol
|
Terdapat
routing protocol, seperti RIP atau OSPF
|
Microsoft
mendukung multihomed system seperti router
|
Microsoft
mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
|
1. Pengertian static routing
Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
2. Ciri-ciri static routing
a) jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
b) pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
c) biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
d) Rute tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
3. Cara kerja static routing
a) Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
c) Admin Jaringan menggunakan
perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
5. Keuntungan routing static
a) Meringankan kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b) Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
c) Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya
d) Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e) Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f) Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
6. Kerugian routing static
a) Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
b) Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
c) Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
d) Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e) Selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f) Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual.
g) Konfigurasi static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
h) Jumlah gateway terbatas
B. Dynamic Routing
1. Pengertian routing dinamik
Routing dinamik adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router- router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
2. Ciri-Ciri routing dinamik
a) Router berbagi informasi routing secara otomatis
b) Jumlah gateway sangat banyak.
c) Routing tabel dibuat secara dinamik.
d) Membutuhkan protokol routing
seperti RIP atau OSPF
3. Macam-macam routing dinamik
a) RIP (Routing Information Protocol)
b)IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
c) OSPF (Open Shortest Path First)
d) EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
e) BGP (Border Gateway Protokol)
4. Kelebihan routing dinamik
a) hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
b) Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
c) Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang
berkaitan.
5. Kekurangan routing dinamik
a) beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
b) kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada.
C. Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
1. Routing statik berfungsi pada protokol IP. Sedangkan routing dinamik Berfungsi pada inter-routing protocol.
2. Pada routing statik, router tidak dapat membagi informasi routing. Sedangkan pada routing dinamik, router membagi informasi routing secara otomatis.
3. Routing tabel di routing statik dibuat dan dihapus secara manual. Sedangkan pada routing dinamik, routing tabel dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router.
4. Routing statik tidak menggunakan routing protocol. Sedangkan pada routing dinamik, terdapat routing
protocol, seperti RIP atau OSPF.
5. Routing statik, Microsoft mendukung multihomed system seperti router. Sedangkan routing dinamik, Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX.